BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Tidak dapat disangkal bahwa dalam melaksanakan tugasnya seorang
pendidik akan senantiasa terlibat dalam masalah penilaian atau evaluasi. Hasil
penilaian itu biasanya dinyatakan dalam berbagai macam cara, namun cara yang paling
umum digunakan adalah dengan menyatakannya dalam bentuk angka(bilangan).
Karena penilaian hasil pendidikan yang paling umum itu menggunakan
data kuantitatif, maka tidak diragukan lagi statistik memiliki fungsi yang
sangat penting. Cara penyajian data statistik pun bermacam-macam, baik melalui
tabel, ataupun grafik, sehingga muncul istilah “Distribusi Frekuensi”. Karena
banyaknya kalangan yang belum memahami dengan benar apa itu distribusi frekuensi, serta tabel dan
grafik distribusi frekuensi, maka kehadiran makalah ini semoga bisa membantu
kita untuk memahami.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa
Pengertian Distribusi Frekuensi?
2.
Apakah
Tabel Distribusi Frekuensi itu?
3.
Apakah
Grafik Distribusi Frekuensi itu?
C.
Tujuan
1.
Dapat
mengetahui dan memahami pengertian Distribusi Frekuensi.
2.
Dapat
mengerti definisi dan membuat Tabel Distribusi Frekuensi.
3.
Dapat
mengerti definisi dan membuat Grafik Distribusi Frekuensi.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Distribusi Frekuensi
Kata distribusi berarti penyaluran, pembagian atau pencaran.
Sedangkan kata frekuensi berarti kekerapan,keseringan atau jarang kerapnya.
Dalam statistik frekuensi mengandung pengertian angka(bilangan) yang menunjukan
seberapa kali suatu variabel (yang dilambangkan dengan langkah-langkah itu)
muncul dalam deretan angka –angka tersebut. Contoh:
Nilai
yang berhasil dicapai oleh 10 orang siswa SMA dalam tes hasil belajar bidang
study ilmu pengetahuan alam adalah:
60 50 75
60 80 40
60 70 100
75
Jika kita amati maka dalam deretan nilai hasil tes tersebut, nilai
60 muncul sebanyak 3 kali, maka dapat kita katakan bahwa nilai 60 itu
berfrekuensi 3 nilai 70 hanya muncul sebanyak 1 kali saja, ini bahwa nilai 70
itu berfrekuensi 1.
Dalam statistik distribusi frekuensi
mengandung pengertian suatu keadaan yang mengambarkan bagaimana frekuensi dari
gejala atu variabel yang dilambangkan dengan angka itu, telah tersalur, terbagi
atau terpencar.
Contoh:
Jika data yang berupa nilai hasil belajar bidang studi IPA dari 10 orang siswa
SMA kita sajikan dalam bentuk tabel, maka pembagian atau pencaran frekuensi
dari nilai hasil tes itru akan tampak dengan nyata:
Nilai
|
Banyaknya (orang)
|
100
80
75
70
60
50
50
40
|
1
1
2
1
3
1
1
1
|
Total
|
10
|
Tujuan
distribusi frekuensi ini yaitu :
a) Memudahkan dalam penyajian data, mudah dipahami, dan
dibaca sebagai bahan informasi.
b)
Memudahkan dalam menganalisa/menghitung data.
B.
Tabel Distribusi Frekuensi
Tabel adalah alat penyajian data statistik yang berbentuk kolom dan
lajur. Dengan demikian tabel distribusi frekuensi merupakan alat penyajian data
statistik yang berbentuk kolom dan lajur, yang didalamya dimuat angka yang
dapat melukiskan atau nenggambarkan pencaran atau pembagian frekuensi dari variabel
yang sedang menjadi objek penelitian.
Dalam dunia statistik kita mengenal berbagai macam tabel distribusi
frekuensi, antara lain :
1.
Tabel disribusi frekuensi data tunggal.
Tabel
disribusi frekuensi data tunggal adalah salah satu jenis data statistik yang
didalamnya disajikan frekuensi dari data angka, angka yang ada itu tidak
dikelompok kelompokan ( ungrouped data). Contoh:
Nilai
(x)
|
Frekuensi
(f)
|
8
7
6
5
|
6
9
19
6
|
Total
|
40= N
|
2.
Tabel distribusi frekuensi data kelompok
Tabel distribusi frekuensi data kelompok adalah salah satu jenis
tabel statistik yang didalamnya disajikan pencaran frekuensi dari data angka,
dimana angka-angka tersebut dikelompok-
kelompokkan (dalam tiap unit
terdapat sekelompok angka).
Usia
|
Ferekuensi
(f)
|
50 - 54
45 – 49
40 – 44
35 - 39
30 - 34
|
6
7
10
12
8
|
25 - 29
|
7
|
Total
|
50 = N
|
3.
Tabel Distribusi Frekuensi Kumulatif
Dimaksud dengan tabel distribusi frekuensi kumulatif adalah salah
satu jenis tabel statistik yang di dalamnya disajikan frekuensi yang dihitung
terus meningkat atau: selalu di
tambah –tambahkan, baik dari
bawah keatas maupun dari atas ke bawah.
Nilai
(x)
|
f
|
fk(b)
|
fk(a)
|
8
7
6
5
|
6
9
19
6
|
40 = N
34
25
6
|
6
15
34
40 = N
|
Total
|
40 = N
|
___
|
___
|
Tabel diatas disebut tabel
distribusi frekensi kumulatif data tunggal karena data yang disajikan dalam
tabel ini berbentuk data yang tidak dikelompok-kelompokkan. Pada kolom 2 dimuat
frekuensi asli (frekuensi sebelum diperhitungkan frekuensi kumulatif). Kolom 3
memuat frekuensi kumulatif yang dihitung dari bawah (fk(b) ), dimana angka
yang terdapat pada kolom ini diperoleh dari : 6 + 19=25; 25 + 9 =34; 34 + 6
=40.
Hasil
penjumlahan akhir dari frekuensi kumulatif akan selalu sama dengan N(disini N
=40). Kolom 4 memuat frekuensi kumulatif yang dihitung dari atas (fk(a)), dimana
angka-angka yang terdapat pada kolom ini diperoleh dari: 6 + 9= 15; 15 + 19 =
34; 34 + 6 =40= N
4.
Tabel Distribusi Frekuensi Relatif
Tabel distribusi frekuensi relatif juga dinamakan Tabel
Persentase. Dikatakan frekuensi relatif karena frekuensi yang disajikan ini
bukanlah frekuensi yang sebenarnya, melainkan frekuensi yang dituangkan dalam
bentuk angka persenan.
Contoh:
Jika data pada pembahsan diatas disajikan dalam bentuk tabel
distribusi frekuensi, maka keadaannya adalah sebagai berikut:
Nilai
(x)
|
f
|
Persentase
(p)
|
8
7
6
5
|
6
9
19
6
|
15,0
22,5
47,5
15,0
|
Total
|
40 =N
|
100,0 = ∑ p
|
Keterangan:
Untuk
memperoleh frekuensi relatif (angka persenan) digunakan rumus:
P = f X
100%
N
f = frekuensi yang sedang dicari persentasinya.
N = Number
of Cases (jumlah frekuensi/ banyaknya individu).
p =
Angka persentase.
Jadi
angka persenan sebesar 22,5 diperoleh dari:
6_ X 100% = 15,0; p sebesar 22,5 diperoleh dari:
40
9__ X 100% = 22,5; demikianlah
seterusnya. Jumlah persentase(∑ P) harus selalu sama dengan 100,0.
5.
Tabel Persentase Kumulatif
Seperti halnya tabel distribusi frekuensi tabel persentase atau
tabel distribusi frekuensi relatif pun dapat dirubah kedalam bentuk tabel
persentase kumulatif(tabel distribusi frekuensi relatif kumulatif). Jika data
pada pembahasan diatas disajikan dalam bentuk tabel persentase kumulatif, maka
keadaannya adalah sebagai berikut:
Nilai
(x)
|
p
|
Pk (b)
|
Pk (a)
|
8
7
6
|
15,0
22,5
47,5
|
100,0 =∑ p
85,0
62,5
|
15,0
37,5
85,0
|
5
|
15,0
|
15,0
|
100,0 =∑ p
|
Total
|
100,0 = ∑ p
|
___
|
___
|
C.
Grafik Distribusi Frekuensi
Grafik adalah alat penyajian data
statistik yang tertuang dalam bentuk lukisan, baik lukisan garis, gambar maupun
lambang. Jadi dalam penyajian data angka melalui grafik, angka itu dilukiskan dalam
bentuk lukisan garis, gambar atau lambang tertentu.
Dibandingkan dengan tabel distribusi frekuensi, grafik memiliki
keunggulan tertentu, antara lain:
1.
Penyajian
data statistik melalui grafik tampak lebih menarik daripada melalui tabel
distribusi frekuensi.
2.
Grafik
dapat dengan cepat memperlihatkan gambaran umum dan menyeluruh tentang suatu
perkembangan, perubahan maupun perbandingan, tidak demikian halnya dengan
tabel.
a)
Bagian-bagian utama grafik
Sebuah grafik yang lengkap pada
umumnya terdiri dari 13 bagian, antara lain:
a.
Nomor
grafik.
b.
Judul
Grafik.
c.
Sub-Judul
Grafik.
d.
Unit
Skala Grafik.
e.
Angka
Skala Grafik.
f.
Tanda
Skala Grafik.
g.
Ordinal
atau Ordinat atau Sumbu Vertikal.
h.
Koordinat
(Garis-garis pertolongan = garis kisi-kisi).
i.
Abscis
(sumbu horizontal=sumbu mendatar =garis nol= garis awal = garis mula).
j.
Titik
Nol (Titik Awal).
k.
Lukisan
Grafik (Gambar Grafik).
l.
Kunci
Grafik (Keterangan Grafik).
m.
Sumber
Grafik (Sumber Data).
b)
Macam-Macam Grafik
Adapun macam-macam grafik antara lain:
1.
Grafik
Balok atau Batang, Grafik balok ini ada 6 macam:
a.)
Grafik
balok tunggal.
b.)
Grafik
balok ganda atau majemuk.
c.)
Grafik
balok terbagi.
d.)
Grafik
balok vertikal.
e.)
Grafik
balok horizontal.
f.)
Grafik
balok bilateral.
2.
Grafik
lingkaran atau diagram pastel.
3.
Grafik
gambar atau Pictogram.
4.
Grafik
peta atau Kartogram.
5.
Grafik
bidang.
6.
Grafik
volume.
7.
Grafik
garis, yang memiliki 3 macam:
a.)
Grafik
garis tunggal.
b.)
Grafik
garis majemuk atau ganda.
c.)
Grafik
poligon atau Polygon Frequency.
8.
Grafik
ruang atau grafik histogram.
c)
Cara melukiskan distribusi frekuensi dalam bentuk Grafik Poligon (Polygon
Frequency)
Adapun langkah-langkah yang perlu ditempuh antara lain:
1)
Menyiapkan
sumbu horizontal atau abscis(X).
2)
Menyiapkan
sumbu vertikal atau ordinal(Y).
3)
Menetapkan
titik nol (perpotongan X dengan Y).
4)
Menempatkan
nilai nyata masing-masing skor (nilai) hasil ulangan pada pada abscis (X), berturut-turut dari kiri
ke kanan, mulai dari terendah sampai ke tertinggi.
5)
Menempatkan
frekuensi pada ordinal(Y).
Contoh:
(X)
|
f
|
10
9
8
7
6
5
4
3
|
2
3
5
5
10
7
5
3
|
Pada
tabel diatas jika dijadikan sebagai grafik poligon (polygon frequency)data
tunggal maka hasilnya adalah sebagai berikut:
BAB III
PENUTUP
A.
Simpulan
Distribusi
frekuensi mengandung pengertian suatu keadaan yang mengambarkan bagaimana
frekuensi dari gejala atu variabel yang dilambangkan dengan angka itu, telah
tersalur, terbagi atau terpencar atau dapat disebut sebagai pengelompokkan data ke dalam beberapa kategori yang
menunjukkan banyaknya data dalam setiap kategori. Adapun alat penyajian data statistik bisa
berupa tabel, yang disebut sebagai tabel
distribusi frekuensi. Data yang sudah
dikelompokkan dalam bentuk table distribusi frekuensi dapat disajikan dalam
bentuk grafik supaya menjadi lebih menarik dan informatif. Grafik pun memiliki
berbagai macan jenis dalam penyajiannya.
B.
Saran
Sebagai
calon seorang pendidik tentunya sudah lazim jika kita akan melakukan penelitian
tentang problematika dalam proses pembelajaran dan mencari solusinya untuk
meningkatkan kualitas pendidikan, sehingga sudah seharusnya kita memahami
“Distribusi Frekuensi” serta pembuatan tabel dan grafiknya sebagai penyajian
data.
DAFTAR
PUSTAKA
Sudijono,
Anas.2009. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada
Sugiono.
2013. Statistik Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta
http://diananggraeni20.blogspot.com/2013/09/distribusi-frekuensi-dan-grafik.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar